Profil Kardinal Dominique Mamberti: Sosok yang Akan Mengumumkan Nama Paus Baru ke Dunia
Ketika jendela balkon Basilika Santo Petrus terbuka dan seorang kardinal muncul untuk mengumumkan nama Paus yang baru terpilih, sorotan dunia akan tertuju pada sosok tersebut. Sosok ini adalah Kardinal Protodeakon, kardinal berpangkat tertinggi di antara para kardinal diakon, dan saat ini peran penting ini diemban oleh Kardinal Dominique Mamberti. Mengenal profilnya memberikan gambaran tentang sosok yang akan menjadi suara Gereja Katolik dalam momen bersejarah ini.
Kardinal Dominique Mamberti lahir pada 7 Maret 1952 di Maroko. Perjalanan karier gerejanya dimulai dengan tahbisan imamat pada tahun 1981. Setelah itu, ia menempuh pendidikan di bidang hukum kanonik dan diplomasi, yang membawanya ke dalam pelayanan Takhta Suci. Mamberti dikenal sebagai diplomat ulung yang telah bertugas di berbagai perwakilan kepausan di seluruh dunia, termasuk di Aljazair, Chili, dan Lebanon.
Pengalamannya yang luas dalam hubungan internasional membuatnya diangkat menjadi Sekretaris untuk Hubungan dengan Negara-negara oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2006. Jabatan ini setara dengan Menteri Luar Negeri Vatikan, sebuah posisi yang sangat strategis dalam diplomasi kepausan. Selama menjabat, ia terlibat dalam banyak isu global yang kompleks, menunjukkan kemampuannya dalam negosiasi dan pemahaman mendalam tentang dinamika politik dunia.
Pada tahun 2015, Paus Fransiskus mengangkatnya menjadi Kardinal dan menjadikannya Prefek Kongregasi untuk Tanda-tanda Suci dan Sakramen Ilahi. Posisi ini menempatkannya di garis depan dalam urusan liturgi dan sakramen Gereja, menunjukkan kepercayaan Paus Fransiskus pada kebijaksanaan dan pengalamannya dalam aspek fundamental kehidupan gerejawi.
Perannya sebagai Kardinal Protodeakon adalah yang paling menarik perhatian dalam konteks pemilihan Paus baru. Jabatan ini secara tradisional dipegang oleh kardinal diakon yang paling senior dalam hal pengangkatan. Tugas utama Kardinal Protodeakon adalah mengumumkan nama Paus baru kepada umat beriman yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus dan kepada dunia melalui media. Frasa Latin yang terkenal, “Habemus Papam” (Kita punya Paus), akan diucapkan oleh Kardinal Mamberti.
Selain tugas seremonial ini, Kardinal Protodeakon juga memiliki peran dalam upacara penobatan Paus baru, termasuk menempatkan pallium (semacam selendang) di bahu Paus yang baru terpilih.
Kardinal Mamberti dikenal sebagai sosok yang tenang, berintegritas, dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang urusan gereja dan dunia. Latar belakangnya sebagai diplomat memberinya perspektif yang luas, sementara pengalamannya di berbagai departemen Vatikan menunjukkan kemampuannya dalam mengelola berbagai aspek kehidupan gerejawi.
Ketika saatnya tiba, suara Kardinal Dominique Mamberti akan menjadi suara yang dinantikan oleh miliaran orang di seluruh dunia. Pengumuman nama Paus baru olehnya akan menandai dimulainya babak baru dalam sejarah Gereja Katolik, dan Kardinal Mamberti akan menjadi bagian tak terpisahkan dari momen bersejarah tersebut. Profilnya mencerminkan perpaduan antara pengalaman diplomatik yang kaya dan dedikasi terhadap pelayanan gerejawi, menjadikannya sosok yang tepat untuk mengemban tanggung jawab penting ini.